Lewati ke konten utama
  1. Geologi/

Geologi Minyak Bumi

11 menit
Geologi Terapan akumulasi batuan-induk batuan-penudung batuan-reservoir gas-bumi migrasi minyak-bumi pematangan
Daftar isi

Halo, sobat geologi! Apa kabar? Semoga sehat dan bahagia selalu ya. Kali ini kita akan membahas tentang salah satu topik yang sangat menarik dan penting dalam ilmu geologi, yaitu geologi minyak bumi. Apa sih geologi minyak bumi itu? Mengapa kita perlu mempelajarinya? Bagaimana cara menemukan dan mengambil minyak bumi dari dalam tanah? Yuk, simak penjelasan berikut ini.

Apa itu Geologi Minyak Bumi?
#

Geologi minyak bumi adalah ilmu yang mempelajari keberadaan minyak dan gas bumi di bawah permukaan tanah. Minyak dan gas bumi adalah sumber energi yang sangat dibutuhkan oleh manusia untuk berbagai keperluan, seperti transportasi, industri, rumah tangga, dan lain-lain. Minyak dan gas bumi juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi, sehingga banyak negara yang berlomba-lomba untuk memiliki cadangan minyak dan gas bumi yang besar.

Geologi minyak bumi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu geologi eksplorasi dan geologi produksi. Geologi eksplorasi adalah ilmu yang berkaitan dengan pencarian dan penemuan sumber-sumber minyak dan gas bumi yang potensial untuk diproduksi. Geologi produksi adalah ilmu yang berkaitan dengan pengambilan atau pengeluaran minyak dan gas bumi dari dalam tanah ke permukaan untuk diolah atau didistribusikan.

Geologi minyak bumi juga berkaitan dengan dua teori asal-usul minyak bumi, yaitu teori organik dan teori anorganik. Teori organik menyatakan bahwa minyak bumi berasal dari sisa-sisa organisme yang sudah mati berjuta-juta tahun yang lalu. Teori anorganik menyatakan bahwa minyak bumi dapat dihasilkan bukan dari bahan organik, tetapi dari reaksi kimia antara unsur-unsur tertentu di dalam tanah.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang asal-usul, proses pembentukan, jenis-jenis, dan cara mendeteksi minyak dan gas bumi. Kita juga akan membahas tentang batuan-batuan yang berperan dalam siklus hidrokarbon, yaitu batuan induk, batuan reservoir, batuan penudung, dan perangkap minyak dan gas bumi. Selain itu, kita juga akan membahas tentang metode-metode eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi. Jadi, jangan kemana-mana ya!

Asal-usul Minyak dan Gas Bumi
#

Minyak dan gas bumi adalah hidrokarbon, yaitu senyawa kimia yang terdiri dari atom-atom karbon (C) dan hidrogen (H). Hidrokarbon dapat berwujud padat (batubara), cair (minyak), atau gas (gas alam). Hidrokarbon dapat dibentuk melalui dua cara utama, yaitu secara organik atau anorganik.

Teori Organik
#

Teori organik adalah teori yang paling banyak diterima oleh para ahli geologi. Teori ini menyatakan bahwa minyak dan gas bumi berasal dari sisa-sisa organisme yang sudah mati berjuta-juta tahun yang lalu. Organisme-organisme ini dapat berupa plankton (mikroorganisme laut), tumbuhan (terestrial atau akuatik), atau hewan (terestrial atau akuatik).

Sisa-sisa organisme ini kemudian terkubur di dalam lapisan-lapisan sedimen di dasar laut atau daratan. Di sana, mereka mengalami proses penguraian oleh bakteri anaerob (bakteri yang tidak membutuhkan oksigen). Proses ini menghasilkan zat organik kompleks yang disebut kerogen.

Kerogen kemudian mengalami proses perubahan akibat tekanan dan suhu yang tinggi di dalam tanah. Proses ini disebut pematangan. Pematangan dapat mengubah kerogen menjadi hidrokarbon, baik berwujud cair (minyak) maupun gas (gas alam). Pematangan juga dipengaruhi oleh waktu dan lingkungan pengendapan.

Contoh daerah yang memiliki potensi minyak dan gas bumi berdasarkan teori organik adalah Cekungan Sumatera, Cekungan Kalimantan, Cekungan Jawa, dan Cekungan Papua. Daerah-daerah ini memiliki lapisan-lapisan sedimen yang tebal dan kaya akan zat organik. Daerah-daerah ini juga memiliki sejarah geologi yang kompleks, yang menyebabkan terjadinya pematangan dan migrasi hidrokarbon.

Teori Anorganik
#

Teori anorganik adalah teori yang kurang populer di kalangan ahli geologi. Teori ini menyatakan bahwa minyak dan gas bumi dapat dihasilkan bukan dari bahan organik, tetapi dari reaksi kimia antara unsur-unsur tertentu di dalam tanah. Unsur-unsur ini dapat berupa karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang, atau logam.

Reaksi kimia ini dapat terjadi karena adanya panas bumi, aktivitas vulkanik, atau tektonik lempeng. Reaksi kimia ini dapat menghasilkan hidrokarbon, baik berwujud cair (minyak) maupun gas (gas alam). Reaksi kimia ini juga dapat menghasilkan hidrokarbon yang tidak konvensional, seperti metana klatrat (methane hydrate) atau gas asal batuan (shale gas).

Contoh daerah yang memiliki potensi minyak dan gas bumi berdasarkan teori anorganik adalah Cekungan Dnieper-Donets di Ukraina, Cekungan Songliao di China, dan Cekungan Abiogenic Gas di Vietnam. Daerah-daerah ini memiliki lapisan-lapisan batuan vulkanik atau metamorf yang mengandung unsur-unsur pembentuk hidrokarbon. Daerah-daerah ini juga memiliki sumber panas bumi atau aktivitas vulkanik yang memicu reaksi kimia pembentuk hidrokarbon.

Batuan Induk dan Akumulasi Minyak dan Gas Bumi
#

Minyak dan gas bumi tidak terbentuk secara langsung di tempat-tempat dimana kita menemukannya. Minyak dan gas bumi terbentuk di dalam batuan-batuan tertentu yang disebut batuan induk. Batuan induk kemudian melepaskan minyak dan gas bumi ke dalam batuan-batuan lain yang disebut batuan reservoir atau penudung. Batuan reservoir atau penudung kemudian menampung minyak dan gas bumi di dalam struktur-struktur tertentu yang disebut perangkap minyak dan gas bumi.

Batuan Induk
#

Batuan induk adalah batuan yang mengandung zat organik sebagai bahan sumber minyak dan gas bumi. Batuan induk biasanya berupa batuan sedimen, seperti batu pasir, batu lempung, batu gamping, atau batu bara. Batuan induk harus memiliki kandungan zat organik yang cukup tinggi, minimal 0,5% berat.

Zat organik dalam batuan induk dapat berasal dari sisa-sisa organisme yang sudah mati berjuta-juta tahun yang lalu. Organisme-organisme ini dapat berupa plankton (mikroorganisme laut), tumbuhan (terestrial atau akuatik), atau hewan (terestrial atau akuatik). Zat organik ini kemudian terkubur di dalam lapisan-lapisan sedimen di dasar laut atau daratan.

Zat organik dalam batuan induk kemudian mengalami proses perubahan akibat tekanan dan suhu yang tinggi di dalam tanah. Proses ini disebut pematangan. Pematangan dapat mengubah zat organik menjadi hidrokarbon, baik berwujud cair (minyak) maupun gas (gas alam). Pematangan juga dipengaruhi oleh waktu dan lingkungan pengendapan.

Tingkat pematangan zat organik dalam batuan induk dapat diukur dengan menggunakan parameter-parameter tertentu, seperti vitrinite reflectance (Ro), thermal alteration index (TAI), atau production index (PI). Parameter-parameter ini dapat menunjukkan apakah batuan induk sudah matang, belum matang, atau terlalu matang.

Batuan induk yang sudah matang akan melepaskan hidrokarbon ke dalam batuan-batuan lain yang disebut batuan reservoir atau penudung. Proses ini disebut migrasi. Migrasi dapat terjadi secara primer, yaitu dari batuan induk ke batuan reservoir atau penudung yang berdekatan. Migrasi juga dapat terjadi secara sekunder, yaitu dari batuan reservoir atau penudung yang satu ke yang lain.

Akumulasi Minyak dan Gas Bumi
#

Minyak dan gas bumi yang bermigrasi dari batuan induk tidak akan bergerak terus-menerus di dalam tanah. Minyak dan gas bumi akan berhenti bergerak jika mereka menemukan struktur-struktur tertentu yang disebut perangkap minyak dan gas bumi. Perangkap minyak dan gas bumi adalah bentuk-bentuk struktur geologi yang dapat menampung akumulasi hidrokarbon.

Perangkap minyak dan gas bumi dapat dibentuk oleh dua jenis batuan, yaitu batuan reservoir dan batuan penudung. Batuan reservoir adalah batuan yang memiliki porositas dan permeabilitas yang cukup untuk menyimpan dan mengalirkan hidrokarbon. Porositas adalah ukuran ruang kosong di antara butir-butir batuan. Permeabilitas adalah ukuran kemampuan batuan untuk mengalirkan fluida.

Batuan reservoir biasanya berupa batuan sedimen klastik, seperti batu pasir, atau batuan sedimen karbonat, seperti batu gamping. Batuan reservoir harus memiliki porositas dan permeabilitas yang tinggi, minimal 10% dan 1 milidarcy (mD) secara berturut-turut. Porositas dan permeabilitas batuan reservoir dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ukuran butir, bentuk butir, susunan butir, sementasi, kompaksi, diagenesis, atau fraktur.

Batuan penudung adalah batuan yang tidak permeabel yang berfungsi sebagai penutup atau penghalang migrasi hidrokarbon. Batuan penudung biasanya berupa batuan sedimen halus, seperti batu lempung, atau batuan vulkanik padat, seperti basalt. Batuan penudung harus memiliki permeabilitas yang sangat rendah, kurang dari 0,1 mD.

Perangkap minyak dan gas bumi dapat dibedakan menjadi empat jenis utama, yaitu perangkap struktural, perangkap stratigrafi, perangkap kombinasi, dan perangkap hidrodinamik. Berikut adalah tabel yang menjelaskan jenis-jenis perangkap minyak dan gas bumi beserta contoh-contohnya:

Jenis Perangkap Penjelasan Contoh
Perangkap struktural Perangkap yang dibentuk oleh deformasi struktur geologi akibat gaya tektonik Antiklin, sinklin, sesar naik (fault trap), sesar turun (graben), lipatan (fold trap), dome garam (salt dome)
Perangkap stratigrafi Perangkap yang dibentuk oleh variasi litologi atau fasies akibat proses pengendapan Pinch out (penipisan lapisan), unconformity (ketidakteraturan lapisan), reef (terumbu karang), lensa pasir (sand lens)
Perangkap kombinasi Perangkap yang dibentuk oleh kombinasi antara perangkap struktural dan perangkap stratigrafi Antiklin dengan pinch out, sesar naik dengan unconformity, dome garam dengan reef
Perangkap hidrodinamik Perangkap yang dibentuk oleh perbedaan tekanan fluida akibat aliran air tanah Tilted oil-water contact (kontak minyak-air yang miring), hydrodynamic trap (perangkap hidrodinamik)

Batuan Reservoir dan Perangkap Minyak dan Gas Bumi
#

Minyak dan gas bumi yang terperangkap di dalam struktur-struktur geologi tidak akan langsung dapat diambil atau diproduksi. Minyak dan gas bumi harus melalui beberapa tahap kegiatan yang disebut eksplorasi dan produksi. Eksplorasi adalah kegiatan mencari dan menemukan sumber-sumber minyak dan gas bumi yang potensial untuk diproduksi. Produksi adalah kegiatan mengambil atau mengeluarkan minyak dan gas bumi dari dalam tanah ke permukaan untuk diolah atau didistribusikan.

Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi
#

Eksplorasi minyak dan gas bumi adalah kegiatan yang sangat penting dan menantang dalam industri migas. Eksplorasi minyak dan gas bumi membutuhkan pengetahuan, keterampilan, teknologi, dan modal yang cukup besar. Eksplorasi minyak dan gas bumi juga memiliki risiko yang tinggi, karena tidak semua daerah yang memiliki potensi minyak dan gas bumi dapat ditemukan atau dieksploitasi dengan mudah.

Eksplorasi minyak dan gas bumi dapat dilakukan dengan menggunakan metode-metode tertentu, seperti survei geologi permukaan, survei geofisika, survei geo kimia, atau pengeboran eksplorasi. Berikut adalah penjelasan singkat tentang metode-metode eksplorasi minyak dan gas bumi:

  • Survei geologi permukaan adalah metode eksplorasi yang dilakukan dengan mengamati, mengukur, dan mencatat fenomena-fenomena geologi yang terlihat di permukaan tanah. Survei geologi permukaan dapat memberikan informasi tentang jenis, usia, susunan, struktur, sejarah, dan lingkungan batuan-batuan di suatu daerah. Survei geologi permukaan juga dapat memberikan petunjuk tentang adanya perangkap minyak dan gas bumi di bawah permukaan tanah.

  • Survei geofisika adalah metode eksplorasi yang dilakukan dengan mengukur dan menganalisis sifat-sifat fisik batuan-batuan di bawah permukaan tanah. Survei geofisika dapat memberikan informasi tentang kedalaman, bentuk, ukuran, porositas, permeabilitas, tekanan, suhu, dan komposisi batuan-batuan di bawah permukaan tanah. Survei geofisika juga dapat memberikan gambaran tentang distribusi minyak dan gas bumi di dalam batuan reservoir atau penudung.

  • Survei geo kimia adalah metode eksplorasi yang dilakukan dengan mengambil dan menganalisis sampel-sampel tanah, air, udara, atau batuan di suatu daerah. Survei geo kimia dapat memberikan informasi tentang kandungan zat-zat kimia yang berkaitan dengan minyak dan gas bumi di suatu daerah. Survei geo kimia juga dapat memberikan indikasi tentang adanya migrasi atau kebocoran minyak dan gas bumi dari dalam tanah ke permukaan.

  • Pengeboran eksplorasi adalah metode eksplorasi yang dilakukan dengan membuat lubang-lubang bor di suatu daerah. Pengeboran eksplorasi dapat memberikan informasi yang paling akurat dan detail tentang kondisi batuan-batuan di bawah permukaan tanah. Pengeboran eksplorasi juga dapat memberikan bukti langsung tentang adanya minyak dan gas bumi di dalam batuan reservoir atau penudung.

Produksi Minyak dan Gas Bumi
#

Produksi minyak dan gas bumi adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengambil atau mengeluarkan minyak dan gas bumi dari dalam tanah ke permukaan untuk diolah atau didistribusikan. Produksi minyak dan gas bumi membutuhkan peralatan, teknik, prosedur, dan manajemen yang tepat. Produksi minyak dan gas bumi juga harus memperhatikan aspek-aspek ekonomi, teknis, sosial, lingkungan, hukum, dan keselamatan.

Produksi minyak dan gas bumi dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu pengeboran produksi, pengujian sumur, pemompaan sumur, pengolahan sumur, pemulihan lanjutan. Berikut adalah penjelasan singkat tentang tahap-tahap produksi minyak dan gas bumi:

  • Pengeboran produksi adalah tahap produksi yang dilakukan dengan membuat lubang-lubang bor di lokasi-lokasi yang sudah diketahui memiliki cadangan minyak dan gas bumi. Pengeboran produksi dapat menggunakan berbagai jenis rig bor, seperti rig darat, rig lepas pantai, rig jack-up, rig semi-submersible, atau rig drillship. Pengeboran produksi juga dapat menggunakan berbagai jenis sumur, seperti sumur vertikal, sumur horizontal, sumur deviasi, sumur multilateral, atau sumur berarah.

  • Pengujian sumur adalah tahap produksi yang dilakukan dengan mengukur dan menganalisis sifat-sifat fisik dan kimia minyak dan gas bumi yang keluar dari sumur. Pengujian sumur dapat memberikan informasi tentang debit, tekanan, suhu, viskositas, densitas, komposisi, kualitas, dan potensi minyak dan gas bumi. Pengujian sumur juga dapat memberikan indikasi tentang adanya masalah atau kerusakan pada sumur.

  • Pemompaan sumur adalah tahap produksi yang dilakukan dengan memasang peralatan-peralatan tertentu untuk membantu mengeluarkan minyak dan gas bumi dari dalam tanah ke permukaan. Pemompaan sumur dapat menggunakan berbagai metode, seperti metode aliran alami (natural flow), metode pompa mekanik (mechanical pump), metode pompa hidrolik (hydraulic pump), metode pompa jet (jet pump), metode gas lift (gas lift), atau metode injeksi air (water injection).

  • Pengolahan sumur adalah tahap produksi yang dilakukan dengan memisahkan dan mengolah minyak dan gas bumi yang keluar dari sumur menjadi produk-produk yang siap dijual atau didistribusikan. Pengolahan sumur dapat menggunakan berbagai fasilitas, seperti separator (pemisah), dehydrator (pengering), desalter (pembersih garam), stabilizer (penstabil), scrubber (pembersih kotoran), sweetener (pemanis), atau heater treater (pemanas).

  • Pemulihan lanjutan adalah tahap produksi yang dilakukan dengan meningkatkan efisiensi dan produktivitas pengambilan minyak dan gas bumi dari dalam tanah. Pemulihan lanjutan dapat menggunakan berbagai teknik, seperti injeksi gas (gas injection), injeksi uap (steam injection), injeksi polimer (polymer injection), injeksi surfaktan (surfactant injection), injeksi mikroba (microbial injection), atau fracking (pemecahan batuan).

Penutup
#

Demikianlah penjelasan singkat tentang geologi minyak bumi. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan baru bagi sobat geologi semua. Geologi minyak bumi adalah ilmu yang sangat menarik dan bermanfaat untuk dipelajari. Geologi minyak bumi juga memiliki tantangan dan peluang yang besar untuk dikembangkan.

Sobat geologi, apakah kalian tertarik untuk belajar lebih lanjut tentang geologi minyak bumi? Apakah kalian memiliki pertanyaan atau komentar tentang artikel ini? Silakan tulis di kolom komentar ya. Jangan lupa untuk share artikel ini ke teman-teman kalian yang juga suka geologi. Terima kasih sudah membaca artikel ini sampai habis. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Related

Penggunaan Teknik Geolistrik untuk Eksplorasi Minyak Bumi
11 menit
Geologi Terapan eksplorasi geofisika geolistrik hidrokarbon minyak-bumi
Ciri Batu Blue Topaz Asli dan Cara Menentukan Kualitasnya
7 menit
Geologi Terapan batu-mulia batu-permata batu-topaz ciri-keaslian kualitas-batu
Ciri Batu Pasir Emas Asli dan Cara Menguji Keasliannya
8 menit
Geologi Terapan batu-pasir-emas cara-menguji-emas ciri-ciri-emas-asli mineralogi
Pemetaan Geologi untuk Mengidentifikasi Potensi Bahan Tambang
11 menit
Geologi Terapan analisa-geokimia bahan-tambang eksplorasi-tambang pemetaan-geologi potensi-mineral
Penerapan Prinsip-Prinsip Geologi dalam Pengelolaan Bencana Alam
8 menit
Geologi Terapan bencana-alam geologi mitigasi-bencana penanggulangan-bencana prinsip-geologi
Bahaya Gerakan Tanah dari Perspektif Geologi Kebumian
12 menit
Geologi Terapan bencana-geologi faktor-penyebab geologi-kebumian gerakan-tanah longsoran tipe-gerakan-tanah