Lewati ke konten utama
  1. Geologi/

Kenapa Langit Berwarna Biru?

8 menit
Geologi Dasar atmosfer biru cahaya langit matahari penghamburan
Daftar isi

Halo, sobat geologi! Apa kabar? Semoga sehat dan bahagia selalu ya. Kali ini kita akan membahas salah satu fenomena alam yang sering kita lihat sehari-hari, yaitu warna langit. Tahukah kamu kenapa langit berwarna biru? Apakah kamu pernah penasaran dengan hal ini? Jika iya, maka kamu berada di tempat yang tepat. Di artikel ini, kita akan menjawab pertanyaan tersebut dengan menggunakan konsep fisika dasar. Kita akan mempelajari peran cahaya matahari, atmosfer bumi, dan penglihatan manusia dalam menciptakan warna langit yang indah. Yuk, simak penjelasannya!

Penjelasan Ilmiah
#

Untuk memahami kenapa langit berwarna biru, kita perlu mengetahui tiga hal, yaitu:

  • Cahaya matahari

  • Atmosfer bumi

  • Penglihatan manusia

Mari kita bahas satu per satu.

Cahaya Matahari
#

Cahaya matahari adalah sumber utama cahaya yang kita lihat di bumi. Cahaya matahari terdiri dari spektrum warna yang berbeda-beda panjang gelombangnya. Panjang gelombang adalah jarak antara dua puncak atau dua lembah gelombang. Panjang gelombang menentukan warna cahaya. Semakin pendek panjang gelombang, semakin biru warnanya. Semakin panjang panjang gelombang, semakin merah warnanya. Berikut adalah urutan warna cahaya berdasarkan panjang gelombangnya, dari yang terpendek hingga yang terpanjang:

  • Ungu

  • Nila

  • Biru

  • Hijau

  • Kuning

  • Jingga

  • Merah

Spektrum warna cahaya matahari bisa kita lihat saat ada pelangi. Pelangi terbentuk karena cahaya matahari dipantulkan dan dibiaskan oleh tetesan air di udara. Dalam proses ini, cahaya putih (campuran semua warna) terpisah menjadi warna-warna spektrumnya. Warna-warna ini kemudian terlihat sebagai pelangi di langit.

Gambar 1. Pelangi terbentuk karena cahaya matahari dipantulkan dan dibiaskan oleh tetesan air di udara.

Atmosfer Bumi
#

Atmosfer bumi adalah lapisan gas yang menyelubungi bumi. Atmosfer bumi berfungsi sebagai pelindung bumi dari radiasi matahari yang berbahaya, sebagai penyeimbang suhu bumi, dan sebagai media bagi kehidupan di bumi. Atmosfer bumi terdiri dari berbagai macam gas, seperti nitrogen, oksigen, argon, karbon dioksida, dan lain-lain. Selain gas, atmosfer bumi juga mengandung partikel-partikel kecil, seperti debu, asap, polusi, dan uap air.

Atmosfer bumi berperan penting dalam menentukan warna langit. Ketika cahaya matahari masuk ke atmosfer bumi, cahaya tersebut mengalami interaksi dengan gas dan partikel yang ada di atmosfer. Interaksi ini disebut sebagai penghamburan cahaya (scattering). Penghamburan cahaya adalah proses di mana cahaya dipantulkan atau dibiaskan oleh suatu benda. Penghamburan cahaya tergantung pada ukuran benda yang menghamburkan cahaya dan panjang gelombang cahaya.

Ada beberapa jenis penghamburan cahaya yang terjadi di atmosfer bumi, yaitu:

  • Penghamburan Rayleigh

  • Penghamburan Mie

  • Penghamburan Raman

  • Penghamburan Thomson

Di antara jenis-jenis penghamburan cahaya tersebut, yang paling berpengaruh terhadap warna langit adalah penghamburan Rayleigh. Penghamburan Rayleigh adalah penghamburan cahaya oleh benda yang ukurannya sangat kecil dibandingkan dengan panjang gelombang cahaya, seperti molekul gas. Penghamburan Rayleigh bersifat selektif, artinya tidak semua warna cahaya dihamburkan dengan sama. Penghamburan Rayleigh lebih efektif untuk cahaya yang memiliki panjang gelombang pendek, seperti cahaya biru, nila, dan ungu. Cahaya yang memiliki panjang gelombang panjang, seperti cahaya merah, jingga, dan kuning, lebih sulit dihamburkan oleh penghamburan Rayleigh.

Akibatnya, ketika cahaya matahari masuk ke atmosfer bumi, cahaya biru lebih banyak dihamburkan ke segala arah oleh molekul gas. Cahaya biru ini kemudian mencapai mata kita dari berbagai sudut, sehingga kita melihat langit berwarna biru. Cahaya merah dan jingga lebih sedikit dihamburkan, sehingga kita hanya melihatnya saat matahari terbit atau terbenam.

Gambar 2. Penghamburan Rayleigh lebih efektif untuk cahaya yang memiliki panjang gelombang pendek, seperti cahaya biru.

Penglihatan Manusia
#

Penglihatan manusia adalah kemampuan manusia untuk melihat dengan menggunakan mata. Mata adalah organ yang berfungsi sebagai alat penerima cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal listrik yang dikirim ke otak. Otak kemudian mengolah sinyal listrik tersebut menjadi gambar yang kita lihat.

Penglihatan manusia juga berpengaruh terhadap warna langit. Mata manusia memiliki tiga jenis sel fotoreseptor, yaitu:

  • Sel batang

  • Sel kerucut S

  • Sel kerucut M

  • Sel kerucut L

Sel batang berfungsi untuk melihat dalam kondisi cahaya redup, seperti saat malam hari. Sel batang hanya bisa melihat warna hitam, putih, dan abu-abu. Sel kerucut berfungsi untuk melihat dalam kondisi cahaya terang, seperti saat siang hari. Sel kerucut bisa melihat warna-warna spektrum cahaya. Sel kerucut S peka terhadap cahaya biru, sel kerucut M peka terhadap cahaya hijau, dan sel kerucut L peka terhadap cahaya merah.

Mata manusia lebih peka terhadap cahaya biru daripada cahaya nila atau ungu yang juga dihamburkan oleh penghamburan Rayleigh. Hal ini karena sel kerucut S lebih banyak daripada sel kerucut M dan L. Selain itu, cahaya nila dan ungu lebih mudah diserap oleh ozon di atmosfer bumi, sehingga lebih sedikit mencapai mata kita. Oleh karena itu, kita melihat langit berwarna biru, bukan nila atau ungu.

Gambar 3. Mata manusia memiliki tiga jenis sel kerucut yang peka terhadap cahaya biru, hijau, dan merah.

Fenomena Lain
#

Warna langit bisa berubah-ubah tergantung pada waktu, cuaca, dan posisi matahari. Berikut adalah beberapa fenomena yang menyebabkan perubahan warna langit:

  • Matahari Terbit dan Terbenam

  • Langit Mendung dan Hujan

  • Pelangi

Mari kita bahas satu per satu.

Matahari Terbit dan Terbenam
#

Saat matahari terbit atau terbenam, kita sering melihat langit berwarna merah, jingga, atau kuning. Hal ini disebabkan oleh perbedaan sudut datangnya cahaya matahari ke atmosfer bumi. Saat matahari terbit atau terbenam, sudut datangnya cahaya matahari sangat rendah, hampir sejajar dengan permukaan bumi. Akibatnya, cahaya matahari harus melewati lapisan atmosfer yang lebih tebal dan lebih banyak daripada saat siang hari. Cahaya ini mengalami penghamburan Rayleigh dan Mie yang lebih banyak dan lebih kuat. Penghamburan Mie adalah penghamburan cahaya oleh benda yang ukurannya sebanding atau lebih besar dari panjang gelombang cahaya, seperti partikel debu, asap, atau polusi. Penghamburan Mie tidak selektif, artinya semua warna cahaya dihamburkan dengan sama. Namun, karena cahaya merah dan jingga memiliki panjang gelombang yang lebih panjang, mereka lebih mudah menembus lapisan atmosfer yang tebal dan mencapai mata kita. Cahaya biru dan hijau lebih sulit menembus lapisan atmosfer yang tebal dan lebih banyak dihamburkan ke arah lain. Oleh karena itu, kita melihat langit berwarna merah, jingga, atau kuning saat matahari terbit atau terbenam.

Gambar 4. Langit berwarna merah, jingga, atau kuning saat matahari terbit atau terbenam karena sudut datangnya cahaya matahari sangat rendah.

Langit Mendung dan Hujan
#

Saat langit mendung atau hujan, kita sering melihat langit berwarna kelabu atau putih. Hal ini disebabkan oleh adanya awan di langit. Awan adalah kumpulan partikel air atau es yang terbentuk di atmosfer bumi. Awan terbentuk karena proses kondensasi uap air yang naik dari permukaan bumi. Uap air ini kemudian mendingin dan berubah menjadi partikel air atau es yang menggantung di udara.

Awan berperan dalam menghamburkan cahaya matahari yang masuk ke atmosfer bumi. Awan mengandung partikel air atau es yang ukurannya lebih besar dari molekul gas. Partikel ini menghamburkan cahaya matahari dengan cara penghamburan Mie. Penghamburan Mie tidak membedakan warna cahaya berdasarkan panjang gelombangnya. Semua warna cahaya dihamburkan dengan sama oleh partikel air atau es. Akibatnya, cahaya yang mencapai mata kita adalah cahaya putih (campuran semua warna). Cahaya putih ini kemudian dicampur dengan warna biru langit yang dihamburkan oleh penghamburan Rayleigh. Hasilnya adalah warna langit yang kelabu atau putih saat langit mendung atau hujan.

Gambar 5. Langit berwarna kelabu atau putih saat langit mendung atau hujan karena adanya awan yang menghamburkan cahaya matahari dengan cara penghamburan Mie.

Pelangi
#

Saat hujan reda dan matahari bersinar, kita sering melihat pelangi di langit. Pelangi adalah fenomena optik yang terjadi karena cahaya matahari dipantulkan dan dibiaskan oleh tetesan air di udara. Pelangi terlihat sebagai busur berwarna-warni yang berlawanan dengan posisi matahari. Pelangi memiliki tujuh warna, yaitu:

  • Merah

  • Jingga

  • Kuning

  • Hijau

  • Biru

  • Nila

  • Ungu

Pelangi terbentuk karena cahaya matahari mengalami dua kali pantulan dan satu kali pembiasan saat melewati tetesan air. Pantulan adalah proses di mana cahaya memantul kembali dari suatu permukaan. Pembiasan adalah proses di mana cahaya berubah arah saat melewati suatu medium. Saat cahaya matahari masuk ke tetesan air, cahaya tersebut dibiaskan dan terpisah menjadi warna-warna spektrumnya. Kemudian, cahaya tersebut dipantulkan di bagian dalam tetesan air. Setelah itu, cahaya tersebut dibiaskan lagi saat keluar dari tetesan air. Cahaya yang keluar dari tetesan air ini kemudian mencapai mata kita dan terlihat sebagai pelangi.

Gambar 6. Pelangi terbentuk karena cahaya matahari dipantulkan dan dibiaskan oleh tetesan air di udara.

Penutup
#

Demikianlah penjelasan tentang kenapa langit berwarna biru. Kita telah mempelajari peran cahaya matahari, atmosfer bumi, dan penglihatan manusia dalam menciptakan warna langit yang indah. Kita juga telah mengetahui beberapa fenomena lain yang menyebabkan perubahan warna langit, seperti matahari terbit dan terbenam, langit mendung dan hujan, dan pelangi. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang geologi dasar. Terima kasih telah membaca artikel ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya! 😊

FAQs
#

Apa nama ilmu yang mempelajari warna langit?

Ilmu yang mempelajari warna langit adalah optik atmosfer. Optik atmosfer adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari interaksi cahaya dengan atmosfer bumi.

Apa yang menyebabkan langit berwarna merah saat kebakaran hutan?

Langit berwarna merah saat kebakaran hutan karena adanya partikel asap yang menghamburkan cahaya matahari dengan cara penghamburan Mie. Partikel asap ini lebih banyak dan lebih besar daripada partikel air atau es di awan. Partikel asap ini lebih efektif menghamburkan cahaya merah dan jingga daripada cahaya biru dan hijau. Oleh karena itu, langit berwarna merah saat kebakaran hutan.

Apa yang menyebabkan langit berwarna hijau saat badai?

Langit berwarna hijau saat badai karena adanya partikel es yang menghamburkan cahaya matahari dengan cara penghamburan Mie. Partikel es ini berada di lapisan atas awan badai yang sangat tebal. Partikel es ini lebih efektif menghamburkan cahaya hijau daripada cahaya biru atau merah. Oleh karena itu, langit berwarna hijau saat badai.

Related

Lapisan Atmosfer: Pengertian, Macam, Karakteristik, dan Fungsinya
9 menit
Geologi Dasar atmosfer aurora ionosfer lapisan-atmosfer ozon
Benua Amerika: Geografi, Sejarah, dan Geologi
6 menit
Geologi Dasar benua-amerika geografi iklim negara pegunungan sejarah
Benua Eropa: Geografi, Sejarah, dan Budaya
14 menit
Geologi Dasar benua budaya eropa geografi negara sejarah
Tembaga: Logam Berwarna Kemerahan yang Banyak Manfaatnya
10 menit
Geologi Dasar industri kesehatan logam mineral tembaga
Infiltrasi Adalah: Pengertian, Proses, Faktor, dan Manfaatnya
10 menit
Geologi Dasar air-hujan banjir daerah-aliran-sungai infiltrasi lempeng-tektonik tanah
Siklus Air: Rangkain Air di Bumi
8 menit
Geologi Dasar dampak-siklus-air daur-air manfaat-siklus-air proses-siklus-air tahapan-siklus-air